Ada yang tahu INVESTASI itu apa?
Investasi adalah
mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan
suatu saat mendapat keuntungan financial. Contoh investasi adalah pembelian
berupa asset financial seperti obligasi, saham , asuransi. Dapat juga pembelian
berupa barang seperti mobil atau property seperti rumah atau tanah.
Lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu usaha misalnya pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Kesamaan dari semua investasi diatas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.
Investasi yang akan kita bahas bahas disini adalah investasi berupa asset financial dan lquid yang terjadi di pasar uang, pasar komoditi berjangka dan pasar saham diantaranya : saham, obiligasi, derivatif.
Beberapa
produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah
suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk
surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga
atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk
membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa
mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk – bentuk Investasi
·
Investasi tanah -
diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan
meningkat di masa depan.
·
Investasi pendidikan
- dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan
pendapatan lebih besar.
·
Investasi
saham - diharapkan perusahaan
mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
·
Investasi mata uang
asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya
nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
Resiko Investasi
Selain dapat menambah penghasilan seseorang,
investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan
investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau
diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan investasi diantaranya :
- Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan masa depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat investasinya bisa merupakan suatu kesalahan.
- Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan padahal investasi adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti bisa menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil langkah yang emosional dan terlalu cepat.Tetapi mesti melakukan langkah-langkah yang terukur.
- Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.
- Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang menjanjikan kaya dalam sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu High Risk High Return (Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya bila uang diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis makanan yang dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Investasi dalam Perekonomian Suatu Negara
Investasi diartikan sebagai
penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan
di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi
juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi
masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas
waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. Terdapat
beberapa faktor faktor yang mempengaruhi investasi yaitu :
1. Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang
sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya
dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong
investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan
melakukan investasi.
2. Pendapatan nasional per
kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat
propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan
PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin
tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh
pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik
negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3. Kondisi sarana dan
prasarana
Prasarana dan sarana pendukung
tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas,
pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya
antara lain :
jalan, terminal, pelabuhan, bandar
udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan
telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos.
Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan
lain-lain.
4. Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang
memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya
bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal
bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang
panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para
pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5. Kualitas sumberdaya
manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir
ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah
tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi
modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
6. Peraturan dan
undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang
ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan
kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
7. Stabilitas politik dan
keamanan
Stabilitas politik dan keamanan
penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk
jangka panjang.
8. Pengaruh Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan
tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak
pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada
investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan
berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.
Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi
melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal
dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan
tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan
kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan
permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan
direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek
pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan
perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai
tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan
mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang
yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif
terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai
tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.
9. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif
pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi
akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang
inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu
menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering
dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Di dalam melakukan
investasi, terdapat faktor-faktor utama yang mempengaruhi tingkat investasi
dalam perekonomian suatu Negara, yaitu:
1) Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh
Adanya keuntungan yang diperoleh akan memberikan
gambaran kepada pihak perusahaan mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai
prospek baik untuk dilaksanakan. Juga dapat menentukan besarnya investasi yang
harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang diperlukan. Selain
itu, juga dapat menentukan jenis-jenis investasi yang mampu memberikan
keuntungan kepada para pengusaha.
2) Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan
Dalam memperkirakan mengenai keadaan ekonomi di masa
depan perusahaan harus bertanya: Apakah keadaan di masa depan akan memberikan
keuntungan yang besar sesuai dengan kegiatan ekonomi yang sedang dibuat atau
direncanakan? Maka, perkiraan tersebut meliputi stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi serta pertambahan pendapatan masyarakat. Apabila keadaan masa depan
semakin baik, maka semakin besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih terdorong untuk melaksanakan
investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
3) Tingkat Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan
memperbesar pendapatan masyarakat, sehingga akan memperbesar permintaan
terhadap barang dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah
tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam
jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi
akan bertambah tinggi pula.
4) Kemajuan dan Perkembangan Teknologi
Faktor yang menentukan besarnya investasi yang akan
dilakukan oleh para pengusaha adalah kegiatan untuk menggunakan
penemuan-penemuan teknologi baru dalam proses produksi. Kegiatan para pengusaha
untuk menggunakan teknologi yang baru dikembangkan dalam kegiatan produksi atau
manajemen dikenal dengan istilah pembaruan atau inovasi. Semakin banyak
perkembangan teknologi yang dibuat, semakin banyak pula kegiatan pembaruan yang
akan dilakukan oleh para pengusaha. Untuk melaksanakan pembaruan-pembaruan,
para pengusaha harus membeli barang-barang modal baru dan adakalanya juga harus
mendirikan bangunan-bangunan pabrik industri yang baru. Sehingga dengan semakin
banyak pembaruan yang dilakukan, semakin tinggi tingkat investasi yang akan
tercapai.
5) Suku Bunga
Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat
pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin
besar dana yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang
disimpan di bank juga semakin besar.
6). Pengaruh Infrastruktur
Seperti
dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna
berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur saham.,
seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan
lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah
atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama
memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga
Pembangunan kembali
infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh
pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan
menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada
meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai,
efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang
didapat semakin meningkat.
apakah
Modal merupakan syarat dalam kemajuan ekonomi?
Kondisi perekonomian negara
merupakan tolak ukur kesuksesan suatu negara. Negara dengan pendapatan yang
tinggi bisa dibilang negara yang maju dalam pereknomian. Teknologi juga ikut
membantu menigkatnya suatu stabilitas ekonomi negara. Namun tidak hanya itu,
kreatifitas dan inovasi juga merupakan salah satu syarat majunya suatu negara.
Dalam suatu sistem dunia, setiap negara akan berusaha untuk menguasai atau
setidaknya berusaha untuk mengkontrol negara lain yang tidak sesukses negara
tersebut. Hal itu mendorong setiap negara untuk berusaha meningkatkan
kemampuannya baik itu dalam hal politik ekonomi maupun sosial budaya agar tidak
menjadi ‘korban’ negara lain. Inovasi dan kreatifitas sangatlah di butuhkan
dalam persaingan merebut kekuasaan karena perkembangan internasional tidak
mudah di ramalkan.
Dewasa ini modal telah menjadi
komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pembangunan ekonomi. Negara
maju dan berkembang memerlukan komponen modal sebagai salah satu elemen penting
untuk pembangunan. Namun bagi negara berkembang, kecukupan dana cenderung
menjadi masalah Dalam melakukan ekspansi, perusahann memerlukan tambahan dana.
Umumnya tambahan dana tersebut didapat melalui pinjaman kredit pada sektor
perbankan. Namun pinjaman kredit tersebut tidak dapat diandalkan secara terus
menerus, hal ini dikarenakan adanya batasan debt to equity ratio. Untuk itu
terdapat alternatif lain bagi perusahaan untuk mendapatkan dana, yaitu melalui
pasar modal (capital marker). Perusahaan dapat menerbitkan dan menjual
sekuritas pasar modal untuk menjaring dana yang berada di masyarakat.
Peranan modal
dalam meningkatkan PNB (Pendapatan Nasional Bruto)
Peranan modal dalam meningkatkan PNB
adalah kegiatan yang dilakukan penanam modal yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Penanaman
modal berperan sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi
masyarakat, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri dengan cara
berinvestasi/penanaman modal dalam negeri dan modal itu dapat berupa modal
sendiri ataupun modal bersama.
Selain itu, penanaman modal juga berperan sebagai sarana untuk mengukur pembangunan suatu Negara dan juga pendapatan nasional bruto. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku atau sektor ekonomi dari suatu Negara dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal menentukan laju tingkat perkembangan atau pertumbuhan perekonomian, mengukur keberhasilan suatu Negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya, serta membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, penanaman modal
tersebut sangat berperan penting dalam meningkatkan PNB karena semakin besar
investasi yang dilakukan di suatu Negara maka tingkat PNB Negara tersebut juga
akan semakin baik yang menggambarkan semakin baik pula tingkat kesehatan
ekonomi suatu negara.
Penanaman Modal
Dalam Negeri
Penanaman
Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Ketentuan
mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang
Penanaman Modal. Penanam modal Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan
warga negara Negeri, badan usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang
melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha
usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang
usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan
dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur
didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang
Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal.
Penanaman modal dalam negeri
memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di negara-negara sedang
berkembang, hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal Investasi mampu
mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan
mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu tabungan dan
investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara keterbelakangan
teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal Investasi yang
membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi,
informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain.
Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini
pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Negara terbelakang.
Penanaman Modal
Asing
Penanaman Modal Asing (PMA)
merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau
mengakuisisi perusahaan. Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang
ini yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007
tentang Penanaman Modal).
Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.
Referensi:
http://wita1106.blogspot.com/